kesehatan-reproduksi

Monday 26 May 2014

// // Leave a Comment

Kesehatan Reproduksi Wanita Hamil

Kesehatan reproduksi pada wanita hamil merupakan pengetahuan mengenai kesehatan seluruh organ reproduksi dengan tujuan menjaga kesehatan sebelum selama dan sesudah persalinan. Kesehatan reproduksi tidak hanya mengenai keadaan tubuh yang sehat dan bebas penyakit, namun bagaimana wanita hamil juga memahami apa yang terjadi pada seluruh organ reproduksi tubuhnya selama kehamilan. Kesehatan reproduksi juga dibutuhkan agar ibu hamil memahami apa yang seharusnya dilakukan jika sesuatu yang buruk terjadi pada kehamilannya.
Kesehatan reproduksi pada wanita hamil harus senantiasa diperhatikan, perawatan bagian luar vagina setelah buang air sangat perlu diperhatikan. Gunakan air yang bersih dari arah depan ke arah belakang, bukan sebaliknya. Perawatan kesehatan reproduksi juga dapat dilakukan dengan selalu mengenakan pakaian dalam yang bersih dan menggantinya dua kali sehari. Usahakan bagian genital tetap kering agar tidak bakteri dan jamur tidak berkembang biak di area tersebut. Kesehatan reproduksi harus selalu dijaga baik saat hamil maupun tidak.
Kesehatan reproduksi juga dapat dijaga melalui pola diet dan jenis makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet serta zat aditif lainnya untuk menjaga kesehatan reproduksi selama kehamilan serta menjaga kesehatan janin. Pilih camilan yang sehat, usahakan banyak makan sayur-sayuran, buah-buahan serta kacang-kacangan. Jika ibu hamil merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan reproduksi selama kehamilannya, sebaiknya segera mencari nasehat medis. Deteksi dini akan berbagai gejala kesehatan yang mungkin timbul selama kehamilan dapat segera mengatasi masalahnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesehatan reproduksi selama kehamilan dipengaruhi oleh banyak keadaan medis. Beberapa keadaan medis yang cukup mempengaruhi kesehatan reproduksi ibu hamil antara lain malnutrisi, anemia, diabetes, gangguan kelenjar tiroid serta masalah anatomi tubuh ibu. Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat sangat membantu dalam kesehatan reproduksi secara menyeluruh. Menjaga berat badan selama kehamilan juga sangat penting. Kenaikan berat badan selama kehamilan harus diusahakan stabil dan tidak drastic. Untuk itu, menjaga pola diet sangatlah penting untuk diperhatikan oleh ibu hamil. Kenaikan berat yang drastic memicu berbagai kendala pada sat persalinan nanti.
Untuk menjaga kesehatan reproduksi, salah satu yang harus dilakukan adalah berhenti merokok dan menghindari asap rokok. Merokok sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi baik wanita maupun pria karena asap rokok dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu terjadinya vasospasme. Bagi pria, kedua hal tersebut dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Sedangkan pada ibu hamil, penyumbatan arteri dapat membahayakan janin. Oleh karena itu, selama kehamilan dengan meminta suami untuk berhenti merokok. Suami yang baik akan bersedia melakukannya demi kesehatan istri dan anaknya serta dirinya sendiri. Hindari juga alkohol karena dapat mengganggu kesehatan tubuh dan merusak kesehatan reproduksi secara khusus.

Deskripsi: Kesehatan reproduksi pada ibu hamil dimulai dengan kebersihan area genital, pola diet dan jenis makanan sehat yang dikonsumsi serta menghindari rokok dan alcohol. 
Read More

Sunday 25 May 2014

// // Leave a Comment

Faktor Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain akses terhadap edukasi kesehatan, akses terhadap pelayanan kesehatan, pengaruh media masa, hubungan keluarga yang harmonis, hubungan seksual pra nikah, penyakit menular seksual, dan lain lain. Kesehatan reproduksi juga dipengaruhi oleh cara perawatan kebersihan genital yang benar. Area genital wanita yang selalu lembab dan basah dapat meningkatkan keasaman pH-nya sehingga jamur dan bakteri dapat berkembang biak dengan mudahnya. Hal ini mengakibatkan meningkatnya resiko terkena infeksi genital dan resiko kesehatan reproduksi yang lebih serius.

Setiap orang, khususnya remaja, sebaiknya mendapatkan informasi yang benar dan tepat mengenai kesehatan reproduksi agar mereka tahu apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang seharusnya dihindari dalam menjaga organ reproduksinya. Informasi mengenai kesehatan reproduksi dari sumber yang benar merupakan hak setiap orang dan sebaiknya sudah diajarkan sejak tingkat sekolah menengah. Pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi ini juga dapat dilakukan agar setiap orang mengetahui bagaimana cara menjaga organ reproduksi mereka dengan benar, juga mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah perilaku seks pra nikah, mencegah penularan penyakit-penyakit seksual, mencegah tingginya tingkat aborsi dan juga resiko kanker rahim.
Dalam kesehatan reproduksi setiap orang dijelaskan mengenai resiko hubungan seksual pra nikah. Kehamilan yang tidak diinginkan hampir selalu berakhir pada tindakan aborsi. Berhubungan dengan kesehatan reproduksi, diketahaui bahwa kehamilan dan persalinan pada usia dini juga memiliki resiko mortalitas yang cukup signifikan. Remaja putri yang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun memiliki resiko kematian saat melahirkan dua hingga lima kali lipat. Kehamilan dan persalinan di usia muda meningkatkan resiko anemia atau hipertensi yang berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi dan kesehatan tubuh secara umum.
Informasi mengenai kesehatan reproduksi yang benar juga mencegah aborsi akibat kehamilan usia dini. Di negara-negara berkembang dimana akses akan kesehatan reproduksi tidak memadai, tingkat aborsinya mencapai 60% pada wanita berusia di bawah 20 tahun. Tindakan aborsi tersebut dilakukan karena terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau pun kehamilan yang salah waktu. Mengapa pemahaman akan kesehatan reproduksi sangat penting? Tindakan aborsi yang disengaja dan tidak dilakukan oleh dokter ahli seringkali berujung pada kematian ibu yang diakibatkan oleh pendarahan hebat akibat sobeknya rahim. Infeksi di area rahim yang tidak terdeteksi pasca kelahiran juga beresiko pada kematian.
Pemahaman yang benar akan kesehatan reproduksi sangat diperlukan agar informasi mengenai komplikasi akibat tindakan aborsi dan kehamilan atau persalinan yang tidak tepat usia. Pengetahuan kesehatan reproduksi dapat mencegah komplikasi seperti kerusakan leher rahim, kanker leher rahim, kanker ovarium da lain sebagainya. Remaja harus dipastikan mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dari sumber yang tepat.

Deskripsi: Kesehatan reproduksi sangat penting untuk diberikan pada setiap orang terutama remaja agar mereka dapat terhindar dari berbagai resiko. 
Read More

Saturday 24 May 2014

// // Leave a Comment

Kesehatan Reproduksi Dalam Perspektif Gender

Pemahaman kesehatan reproduksi bukan melulu masalah kehamilan atau hal-hal lain yang menyangkut kehamilan. Dalam perspektif gender, kesehatan reproduksi merupakan kondisi dimana proses reproduksi dapat berjalan baik dalam keadaan mental dan fisik yang sehat. Pemahaman gender dalam kesehatan reproduksi adalah bagian yang cukup penting untuk membuat kesadaran masyarakat semakin meningkat. Kesadaran masyarakat yang tinggi akan mendorong jumlah kelahiran yang sehat dan menurunkan tingkat kematian bayi baru lahir dan kematian ibu melahirkan. Inilah yang sedang diusahakan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.


Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang berkembang di Indonesia antara lain adalah terjadinya seks pra-nikah yang menghasilkan kehamilan yang tidak diinginkan dan bahkan mengarah pada tingkat aborsi yang tinggi. Selain itu, masalah kesehatan reproduksi di Indonesia juga mengenai resiko penularan penyakit infeksi menular (PHS) dan juga resiko penularan HIV/AIDS. Masalah kesehatan reproduksi di Indonesia juga berkutat seputar kasus anemia atau kekurangan darah selama kehamilan dimana ini dapat membahayakan bagi ibu dan janin. Ketiga masalah utama ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan juga lembaga-lembaga terkait.
Dalam undang-undang hak azasi manusia, hak-hak kesehatan reproduksi perempuan meliputi hak memutuskan jumlah anak serat jarak kelahiran, hak untuk bebas dari diskriminasi gender, hak untuk merasa aman dan bebas dari kekerasan serta pelecehan serta hak kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Upaya-upaya yang dilakukan dalam peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi antara lain sosialisasi pemerintah melalui BKKBN. Target sasaran utamanya adalah para remaja yang rentan terkena dampak negatif dari  perbuatannya. Sosialisasi ini dilakukan secara holistic hingga ke seluruh lapisan masyarakat.
Sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi juga disasarkan kepada para ibu, khususnya yang tinggal di kota kecil dan pedesaan. Sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi diberikan dalam bentuk penyuluhan khususnya mengenai perawatan sesudah persalinan. Banyak kasus kematian bayi baru lahir disebabkan karena ibu kurang memahami mengenai kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan infeksi bagi ibu yang baru melahirkan. Dengan upaya ini diharapkan angka kematian bayi baru lahir dan juga angka kematian ibu melahirkan dapat dietkan serendah mungkin.
Upaya sosialisasi kesehatan reproduksi dalam perspektif gender juga diberikan kepada ibu hamil dan juga para suami. Masih banyak suami yang menganggap kehamilan merupakan tanggung jawab istri sehingga tidak ada alasan bagi istri untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang berat. Para suami yang tidak memahami kesehatan reproduksi dari perspektif gender tidak memahami bahwa ibu hamil sebaiknya tidak mencari nafkah atau melakukan kegiatan dalam skala besar untuk membantu perekonomian rumah tangga. Upaya peningkatan kesehatan reproduksi juga dilakukan dengan cara menerapkan aturan-aturan yang berlaku dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Deskripsi: Kesehatan reproduksi disebar luaskan kepada masyarakat melalui beberapa upaya antara lain berupa penyuluhan dan pemberian informasi kesehatan yang lebih menyeluruh. 
Read More