Kesehatan reproduksi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain akses terhadap edukasi kesehatan, akses terhadap pelayanan kesehatan, pengaruh media masa, hubungan keluarga yang harmonis, hubungan seksual pra nikah, penyakit menular seksual, dan lain lain. Kesehatan reproduksi juga dipengaruhi oleh cara perawatan kebersihan genital yang benar. Area genital wanita yang selalu lembab dan basah dapat meningkatkan keasaman pH-nya sehingga jamur dan bakteri dapat berkembang biak dengan mudahnya. Hal ini mengakibatkan meningkatnya resiko terkena infeksi genital dan resiko kesehatan reproduksi yang lebih serius.
Setiap orang, khususnya remaja, sebaiknya mendapatkan informasi
yang benar dan tepat mengenai kesehatan reproduksi agar mereka tahu apa yang sebaiknya
dilakukan dan apa yang seharusnya dihindari dalam menjaga organ reproduksinya. Informasi
mengenai kesehatan
reproduksi dari sumber yang benar merupakan hak setiap orang dan
sebaiknya sudah diajarkan sejak tingkat sekolah menengah. Pemberian informasi
mengenai kesehatan
reproduksi ini juga dapat dilakukan agar setiap orang mengetahui
bagaimana cara menjaga organ reproduksi mereka dengan benar, juga mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah perilaku seks pra nikah, mencegah
penularan penyakit-penyakit seksual, mencegah tingginya tingkat aborsi dan juga
resiko kanker rahim.
Dalam kesehatan
reproduksi setiap orang dijelaskan mengenai resiko hubungan seksual pra
nikah. Kehamilan yang tidak diinginkan hampir selalu berakhir pada tindakan
aborsi. Berhubungan dengan kesehatan reproduksi,
diketahaui bahwa kehamilan dan persalinan pada usia dini juga memiliki resiko
mortalitas yang cukup signifikan. Remaja putri yang mengalami kehamilan sebelum
usia 18 tahun memiliki resiko kematian saat melahirkan dua hingga lima kali
lipat. Kehamilan dan persalinan di usia muda meningkatkan resiko anemia atau
hipertensi yang berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi dan kesehatan tubuh secara umum.
Informasi mengenai kesehatan reproduksi yang benar juga mencegah aborsi akibat
kehamilan usia dini. Di negara-negara berkembang dimana akses akan kesehatan reproduksi
tidak memadai, tingkat aborsinya mencapai 60% pada wanita berusia di bawah 20
tahun. Tindakan aborsi tersebut dilakukan karena terjadi kehamilan yang tidak
diinginkan atau pun kehamilan yang salah waktu. Mengapa pemahaman akan kesehatan reproduksi
sangat penting? Tindakan aborsi yang disengaja dan tidak dilakukan oleh dokter
ahli seringkali berujung pada kematian ibu yang diakibatkan oleh pendarahan
hebat akibat sobeknya rahim. Infeksi di area rahim yang tidak terdeteksi pasca
kelahiran juga beresiko pada kematian.
Pemahaman yang benar akan kesehatan reproduksi sangat diperlukan agar
informasi mengenai komplikasi akibat tindakan aborsi dan kehamilan atau
persalinan yang tidak tepat usia. Pengetahuan kesehatan reproduksi dapat mencegah komplikasi
seperti kerusakan leher rahim, kanker leher rahim, kanker ovarium da lain
sebagainya. Remaja harus dipastikan mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
dari sumber yang tepat.
Deskripsi: Kesehatan
reproduksi sangat penting untuk diberikan pada setiap orang terutama remaja
agar mereka dapat terhindar dari berbagai resiko.
0 comments:
Post a Comment