Pemahaman kesehatan reproduksi bukan melulu masalah kehamilan atau hal-hal lain yang menyangkut kehamilan. Dalam perspektif gender, kesehatan reproduksi merupakan kondisi dimana proses reproduksi dapat berjalan baik dalam keadaan mental dan fisik yang sehat. Pemahaman gender dalam kesehatan reproduksi adalah bagian yang cukup penting untuk membuat kesadaran masyarakat semakin meningkat. Kesadaran masyarakat yang tinggi akan mendorong jumlah kelahiran yang sehat dan menurunkan tingkat kematian bayi baru lahir dan kematian ibu melahirkan. Inilah yang sedang diusahakan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.
Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang berkembang di Indonesia antara lain
adalah terjadinya seks pra-nikah yang menghasilkan kehamilan yang tidak
diinginkan dan bahkan mengarah pada tingkat aborsi yang tinggi. Selain itu, masalah
kesehatan reproduksi
di Indonesia juga mengenai resiko penularan penyakit infeksi menular (PHS) dan
juga resiko penularan HIV/AIDS. Masalah kesehatan reproduksi di Indonesia juga berkutat
seputar kasus anemia atau kekurangan darah selama kehamilan dimana ini dapat
membahayakan bagi ibu dan janin. Ketiga masalah utama ini menjadi perhatian
pemerintah Indonesia dan juga lembaga-lembaga terkait.
Dalam undang-undang hak azasi manusia, hak-hak kesehatan reproduksi
perempuan meliputi hak memutuskan jumlah anak serat jarak kelahiran, hak untuk
bebas dari diskriminasi gender, hak untuk merasa aman dan bebas dari kekerasan
serta pelecehan serta hak kesehatan reproduksi
dan keluarga berencana. Upaya-upaya yang dilakukan dalam peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi
antara lain sosialisasi pemerintah melalui BKKBN. Target sasaran utamanya
adalah para remaja yang rentan terkena dampak negatif dari perbuatannya. Sosialisasi ini dilakukan
secara holistic hingga ke seluruh lapisan masyarakat.
Sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi juga disasarkan kepada para ibu, khususnya
yang tinggal di kota kecil dan pedesaan. Sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi
diberikan dalam bentuk penyuluhan khususnya mengenai perawatan sesudah
persalinan. Banyak kasus kematian bayi baru lahir disebabkan karena ibu kurang
memahami mengenai kesehatan
reproduksi yang berhubungan dengan infeksi bagi ibu yang baru melahirkan.
Dengan upaya ini diharapkan angka kematian bayi baru lahir dan juga angka
kematian ibu melahirkan dapat dietkan serendah mungkin.
Upaya sosialisasi kesehatan reproduksi dalam perspektif gender juga diberikan
kepada ibu hamil dan juga para suami. Masih banyak suami yang menganggap
kehamilan merupakan tanggung jawab istri sehingga tidak ada alasan bagi istri
untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang berat. Para suami
yang tidak memahami kesehatan
reproduksi dari perspektif gender tidak memahami bahwa ibu hamil
sebaiknya tidak mencari nafkah atau melakukan kegiatan dalam skala besar untuk
membantu perekonomian rumah tangga. Upaya peningkatan kesehatan reproduksi
juga dilakukan dengan cara menerapkan aturan-aturan yang berlaku dalam
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Deskripsi: Kesehatan
reproduksi disebar luaskan kepada masyarakat melalui beberapa upaya
antara lain berupa penyuluhan dan pemberian informasi kesehatan yang lebih
menyeluruh.
0 comments:
Post a Comment