kesehatan-reproduksi

Saturday 24 May 2014

// // Leave a Comment

Kesehatan Reproduksi Dalam Perspektif Gender

Pemahaman kesehatan reproduksi bukan melulu masalah kehamilan atau hal-hal lain yang menyangkut kehamilan. Dalam perspektif gender, kesehatan reproduksi merupakan kondisi dimana proses reproduksi dapat berjalan baik dalam keadaan mental dan fisik yang sehat. Pemahaman gender dalam kesehatan reproduksi adalah bagian yang cukup penting untuk membuat kesadaran masyarakat semakin meningkat. Kesadaran masyarakat yang tinggi akan mendorong jumlah kelahiran yang sehat dan menurunkan tingkat kematian bayi baru lahir dan kematian ibu melahirkan. Inilah yang sedang diusahakan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.


Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang berkembang di Indonesia antara lain adalah terjadinya seks pra-nikah yang menghasilkan kehamilan yang tidak diinginkan dan bahkan mengarah pada tingkat aborsi yang tinggi. Selain itu, masalah kesehatan reproduksi di Indonesia juga mengenai resiko penularan penyakit infeksi menular (PHS) dan juga resiko penularan HIV/AIDS. Masalah kesehatan reproduksi di Indonesia juga berkutat seputar kasus anemia atau kekurangan darah selama kehamilan dimana ini dapat membahayakan bagi ibu dan janin. Ketiga masalah utama ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan juga lembaga-lembaga terkait.
Dalam undang-undang hak azasi manusia, hak-hak kesehatan reproduksi perempuan meliputi hak memutuskan jumlah anak serat jarak kelahiran, hak untuk bebas dari diskriminasi gender, hak untuk merasa aman dan bebas dari kekerasan serta pelecehan serta hak kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Upaya-upaya yang dilakukan dalam peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi antara lain sosialisasi pemerintah melalui BKKBN. Target sasaran utamanya adalah para remaja yang rentan terkena dampak negatif dari  perbuatannya. Sosialisasi ini dilakukan secara holistic hingga ke seluruh lapisan masyarakat.
Sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi juga disasarkan kepada para ibu, khususnya yang tinggal di kota kecil dan pedesaan. Sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi diberikan dalam bentuk penyuluhan khususnya mengenai perawatan sesudah persalinan. Banyak kasus kematian bayi baru lahir disebabkan karena ibu kurang memahami mengenai kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan infeksi bagi ibu yang baru melahirkan. Dengan upaya ini diharapkan angka kematian bayi baru lahir dan juga angka kematian ibu melahirkan dapat dietkan serendah mungkin.
Upaya sosialisasi kesehatan reproduksi dalam perspektif gender juga diberikan kepada ibu hamil dan juga para suami. Masih banyak suami yang menganggap kehamilan merupakan tanggung jawab istri sehingga tidak ada alasan bagi istri untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang berat. Para suami yang tidak memahami kesehatan reproduksi dari perspektif gender tidak memahami bahwa ibu hamil sebaiknya tidak mencari nafkah atau melakukan kegiatan dalam skala besar untuk membantu perekonomian rumah tangga. Upaya peningkatan kesehatan reproduksi juga dilakukan dengan cara menerapkan aturan-aturan yang berlaku dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Deskripsi: Kesehatan reproduksi disebar luaskan kepada masyarakat melalui beberapa upaya antara lain berupa penyuluhan dan pemberian informasi kesehatan yang lebih menyeluruh. 

0 comments:

Post a Comment